Kamis, 09 Agustus 2012

harapan sang KAPAL


Sebenarnya kapal yang rusak itu tau, jikalau sebenarnya ia takkan pernah bisa berlabuh di pulau sebrang itu,. Namun ia selalu berharap bahwa angin dapat mengantarkannya pada pulau sebrang itu, walaupun sampai dengan keadaan yang mungkin tidak terlihat seperti sebuah kapal, berangan jika pasir putih halus itu dapat memeluknya walau dengan rasa iba. Perjuangan kapal yang berharap akan sampai itu mungkin takkan pernah berarti untuk pulau sebrang , karena kapal itu tau jika pulau itu tak pernah menghendakki kedatangannya, tak pernah merasa sekalipun ikut mengerti perasaan kapal yang sangat berharap dapat berlabuh padanya. Walau begitu, kapal itu takkan pernah bisa lupa pada pulau itu karena baginya, pulau itu penyemangat dan bermakna, karena pulau itu memberikannya arti ketenangan air laut, kesahajaan angin laut dan juga halusnya butiran pasir putih, walau pulau itu takkan pernah mengingat dan mungkin takkan pernah pahami perasaan kapal itu, namun kapal percaya bahwa hanya pulaulah yang akan dan akan selalu ada dalam ingatan terdalam dan mungkin  takkan pernah bisa berpaling, walau ia akan mengarungi pulau pulau lainnya.
Kapal itu harus berlayar mengarungi pulau-pulau lain tak boleh berdiam diri di pulau seberang itu. Kapal itu harus mengangkat jangkarnya, menaikkan layarnya dan menyalakan mesinnya. Kapal itu masih harus mengarungi lautan dan mencari pulau yang memang menghendaki dirinya untuk berlabuh dan singgah selamanya, walaupun ia tau  jika hanyalah pulau seberang itu yang akan selalu ada di dalam kemudinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar